Semen Bosowa: Jangan Ada Lagi Izin Pabrik Semen

Kamis, 18 Januari 2018 22:29

MAKASSAR, TRIBUN - Persaingan industri semen di tahun 2017-2018 semakin ketat. Bahkan saat ini, di Indonesia total ada 17 brand semen yang berseliweran di Indonesia. Di mana dari 17 brand tersebut, 10 di antaranya beredar di Kawasan Timur Indonesia.

Hal ini menjadi tantangan besar bagi industri semen Indonesia, termasuk juga Bosowa Semen. Pasalnya, kondisi ini membuat adanya over produksi semen di tahun 2017 dengan angka yang cukup fantastis.

Demikian dipaparkan Marketing Divison Head Bosowa SemenFebby Triady, dalam media gathering yang digelar di resto Fireflies, Jl Pattimura, Makassar, Kamis (18/1). 
"Kapasitas produksi semen di seluruh Indonesia sekitar 106 juta ton. Sementara itu, daya serap pasar hanya 67-70 juta ton. Artinya masih ada kelebihan produksi semen,” ujarnya.

Menyangkut hal ini, Bosowa Semen mengharapkan adanya ketegasan pemerintah, utamanya dalam membatasi adanya pabrik semen baru di Indonesia.

“Sekarang semakin banyak merk-merk semen beredar. Beberapa yang lokal, ada juga pabrik semen dari luar negeri. Kami berharap pemerintah tidak lagi memberi izin pembuatan pabrik baru di Indonesia, ” tambahnya.

“Bukan membatasi masuknya investasi di Indonesia. Kami juga tidak alergi dengan persaingan. Tetapi harus sehat. Hanya saja industri semen dari luar negeri masuk dengan harga rendah membuat persaingan tidak sehat,” ujar Corporate Communication Division Head Semen Bosowa Muhammad Rusli yang juga hadir.

Khusus untuk di Sulawesi Selatan, misalnya, dua pabrik brand semen yang ada dinilai sudah bisa mencukupi kebutuhan warga.
“Harga beda Rp 7.000 saja, maka industri semen di Sulsel akan kesulitan mengikuti persaingan ini. Tolong diperhatikan pemerintah, karena ada 1.000 lebih karyawan yang hidup dari kami,” tambahnya.(*)

Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2018/01/18/semen-bosowa-jangan-ada-lagi-izin-pabrik-semen